Mencari kombinasi Indikator teknikal terbaik? Banyak indikator FX yang dapat kamu aplikasikan. Tapi, sampai sekarang tak sedikit trader yang belum menguasainya. Padahal menguasai indikator tersebut menjadi salah satu faktor penentu yang membawamu nanti menuju cuan atau setidaknya mengurangi potensi kerugian.

Kombinasi Indikator Teknikal Terbaik

1. Bollinger Bands

Di waktu perdagangan FX dimulai, umumnya trader membawa serta indikator saat menjalankan perdagangannya tersebut. Ada indikator teknikal akurat yang dapat kamu andalkan dan harus mempelajarinya secara detail yaitu Bollinger Bands (BB). 

Alasan mengaplikasikan BB karena indicator FX ini terkenal sangat sederhana tapi lebih dari sekadar mampu untuk membawa keuntungan. BB juga sifatnya sangat sederhana sehingga para trader, termasuk newbie pun tak banyak kesulitan saat mempelajarinya sejak awal.

Waktu mengaplikasikan BB, kamu dapat mengandalkan panduan lowerband ataupun upperband. Garis batas bawah dan atas di BB yang berperan saat proses analisa pasar. Di waktu bersamaan, kamu sudah bisa open position Jual atau Beli dengan catatan posisi tersebut telah menyentuh lowerband ataupun upperband.

Sederhananya, Sell di waktu upperband lalu Buy di waktu lowerband. Sekilas teori seperti ini simpel, tapi keuntungan yang diperolehmu nanti cukup banyak. Tak sedikit trader mengaplikasikannya dan memang efektif.

Lalu, movement price turun dan naik waktu garis menyentuh upper ataupun lower garis indikator merupakan acuan dalam Buy dan Sell. Tinggal kamu simulasikan dan mungkin butuh beberapa kali percobaan. Tak masalah trial and error karena mungkin kamu masih awall-awal mengaplikasikannya.

1. Moving Average

Kombinasi indikator teknikal terbaik yang kedua yaitu Moving Average (MA). Sebenarnya MA punya banyak jenis dan tiap jenisnya punya periode tak sama. Selain itu, karakternya pun juga berbeda dan semuanya perlu kamu pahami serta kuasai agar kamu menjadi seorang trader andal dan profesional.

Lalu cara mengidentifikasinya bagaimana? Biasanya, trader memanfaatkan 2 jenis Moving Average waktu mengecek perpotongan keduanya. Adapun perpotongan tersebut sekaligus tanda waktunya kamu menganalisa market FX. 

Intersection momentum MA terjadi hanya di posisi tertentu. Untuk intersection yang arahnya ke bawah, tandanya harga turun. Lalu saat intersection arahnya ke atas maka tanda harga naik. 

Senada dengan Bollinger Band, teorinya pun simpel dan sepertinya dapat langsung dipahami secara cepat dan memang itu benar. Teori MA terkenal simpel dan tak menyulitkan para trader. Sistem tersebut tinggal kamu amati serta analisis di layar lalu buatlah keputusanmu.

1. RSI – SO Indicator 

Selanjutnya ada SO (Stochastic Oscillator) dan RSI (Relative Strength Indeks). Perlu diingat, RSi ataupun SO punya konsep cukup berbeda dibanding 2 indikator yang telah dibahas sebelumnya. Mengapa demikian?

RSI – SO tak dapat kamu temukan di chart movement price. Tapi, posisinya ada di kolom tersendiri dan letaknya di luar main chart. Waktu mengaplikasikannya, mungkin bagi sebagian trader menganggapnya tak sulit.

Alasannya karena waktu line posisinya melebihi 70, indikasi movement price terlampau tinggi. Bisa jadi setelah itu indikasi adanya koreksi. Tapi, waktu line letaknya tak sampai 30, indikasi kuat movement price berbalik arah lalu lebih kuat.

1. Candlestick

Kombinasi indikator teknikal terbaik yang keempat juga simpel, hanya kamu perlu paham cara membaca beragam pola candlestick secara benar. Memang tak melibatkan forex indicator, tapi trader dituntut untuk belajar cara membaca candle tersebut.

Pola yang kemunculannya berulang lalu terbentuklah serangkaian chart dan pada akhirnya memunculnya branch analisis perdagangan FX lain dinamakan PA alias Price Action. 

PA memang terkenal efektif dan banyak orang mengaplikasikannya. Mereka memberikan pengakuan jika PA ini menghasilkan keuntungan sesuai harapan. Lalu apa yang mesti dilakukan saat membaca candle?

Waktu membaca candle, tugasmu sebenarnya cukup fokus terhadap 2 ataupun 3 pola yang kemunculannya paling tinggi. Tingginya kemunculan pola tersebut juga indikasi akurasi yang semakin kuat sehingga prediksi price forex yang dilakukan olehmu tepat.

Misalnya kamu membaca candlestick engulfing. Ditemukan nanti 1 candle ternyata lebih panjang dibandingkan candles sebelumnya. Tapi arah keduanya berlawanan yang sekaligus pertanda mungkin saja price FX berbalik arah terhadap trend yang saat itu berlangsung.

Mengaplikasikan strategi sangat simpel ini, cukup pahami secara lengkap seputar candlestick. Terkhusus masing-masing anatomi di grafik FX karena memudahkanmu nanti saat proses pembacaan movement price serta market forex.

1. Chart Pattern

Indikator FX yang juga penting dipelajari yakni Chart Pattern. Kamu dapat mengandalkannya waktu melakukan analisa terhadap tampilan ataupun pola candlestick pada lingkup cukup luas. Beberapa trader merasa Chart Pattern merupakan tingkatan lebih lanjut dibandingkan hanya melakukan analisa via pola candlestick.

Di indikator sebelumnya, tugasmu sekadar analisis candlestick individu. Tapi waktu mengaplikasikan Chart Pattern yaitu kamu mungkin saja melihat munculnya arah dari pair currency forex. Analisis yang juga disebut Harmonic Pattern ini seolah membuat pola atau gambaran berupa rasi bintang atau hewan. Pola tersebut yang dimanfaatkanmu dalam membuat prediksi price forex.

1. Volume

Volume juga masuk kategori kombinasi indikator teknikal terbaik. Banyak yang mengaplikasikannya sebagai parameter untuk membuat keputusan dalam market forex. Meskipun analisis lewat volume kerap diabaikan para trader, terutama new trader.

Peran volume sangat krusial pada analisis teknikal karena membantumu saat ingin menerapkan konfirmasi terhadap tren ataupun pola candlestick. Volume juga mengindikasikan seperti apa langkah yang mesti diambil terhadap periode tertentu.

Volume trading forex juga dipakai sebagai pemberi sinyal FX awal waktu movement price berlangsung. Volume juga membantumu mengecek bagaimana trader lain mempersiapkan diri waktu ingin entry market FX.

Manfaat utama mengaplikasikan volume yaitu kamu diarahkan menuju movement price lalu memberikanmu early signal dan membuat identifikasi apakah harga berlanjut ataupun berbalik. Untuk itu, volume indicator yaitu ukuran yang sangat berguna bagi trader.

1. Parabolic SAR

Kombinasi indikator teknikal terbaik ada juga di Parabolic, sebuah indikator pengembangan J. Welles Wilder. Tujuannya memudahkan trader waktu ingin tahu movement price.

SAR disebut juga stop and reverse system yang memudahkanmu saat ingin mengidentifikasi adanya potensi reverse pada movement price yang kamu perdagangkan. SAR juga dipakai trader karena dapat meyediakan entry point ataupun exit point.

Indikator ini berguna waktu uptrend. Trader sebaiknya menentukan trend direction dulu lewat SAR ini lalu manfaatkan indikator alternatif waktu ingin tahu kekuatan tren. Saat kamu mengaplikasikan SAR, yang terlihat nanti serangkaian titik.

Saat yang muncul di bawah price FX sekarang maka tandanya bullish signal. Akan tetapi, waktu yang muncul di atas price FX sekarang maka tandanya bearish signal. Sebuah signal forex yang dipakai untuk manajemen target profit ataupun stop loss.