Belajar Forex – ‘Panic selling’ terjadi ketika harga bergerak turun dengan cepat pada volume tinggi. Hal ini sering terjadi ketika beberapa pelaku pasar masuk untuk menetralisir pergerakan, atau ketika trader yang mengambil posisi sell memaksa harga untuk turun cukup jauh.
Proses panic selling terjadi karena ada kesempatan yang luar biasa ketika para trader sedang mengambil posisi beli, dan membuat harga bergerak ke bawah dengan tajam terutama terjadi ketika pernyataan fundamental yang bernada spekulatif (seperti berita ekonomi atau pendapat analis).
Di sini, kami akan menjelaskan proses panic selling yang dapat membantu Anda untuk memprediksi waktu yang tepat untuk mengambil posisi buy setelah fase panic selling terjadi.
Proses
Panic selling terjadi dalam beberapa tahap. Gambar dibawah ini menggambarkan skenario panic selling seperti yang terjadi ketika data dirilis.
Mari kita bahas, apa yang terjadi pada setiap langkah dalam grafik:
Langkah 1 – Sesuatu terjadi yang menyebabkan harga bergerak cepat menurun dengan volume tinggi.
Langkah 2 – Volume tinggi terjadi ketika pembeli dan penjual masuk ke dalam pasar untuk mengendalikan tren. Pemenang dari proses tersebut kemudian mengambil tren dengan volume rendah.
Langkah 3 – Jika tidak ada perubahan tren signifikan yang terjadi pada titik 2 untuk melakukan pergerakan pelanjutan, maka biasanya ada titik lain dengan volume tinggi di mana pergerakan pembalikan secara substansial dapat terjadi.
Langkah 4 – Proses ini akan berlanjut sampai tren bergerak ke atas yang dikonfirmasi dengan faktor teknikal atau fundamental.
Sekarang kita akan lihat bagaimana kita dapat memprediksi kapan perubahan tren akan terjadi.
Momen Selling
Momen selling akan berhenti ketika harga telah mencapai level support. Hal ini dapat di lihat dengan dengan menggunakan kombinasi dari indikator trend, volume dengan memperhatikan tren yang berubah. Ada berbagai indikator yang dapat digunakan untuk mengkonfirmasi bahwa tren telah berubah.
Sebagai trader, Anda dapat memilih berapa banyak indikator yang dapat mengkonfirmasi tren sesuai dengan keinginan. Semakin sedikit indikator konfirmasi yang digunakan, semakin tinggi risiko dan semakin tinggi reward yang akan di dapat (dalam arti bahwa, semakin lama Anda menunggu untuk terkonfirmasi, maka potensi keuntungan akan berkurang).
Aturan untuk menggunakan momen selling adalah sebagai berikut :
- Harga pertama harus menurun dengan cepat dengan volume tinggi.
- Volume akan melonjak naik, membuat level rendah baru, dan muncul untuk membalikkan tren. Carilah pola candlestick yang menunjukkan pertempuran antara pembeli dan penjual (engulfing).
- Gelombang harga higher low harus terlihat, ini merupakan momen membuka posisi buy.
- Sebuah pergerakan sideways di area trendline bawah akan terjadi.
- Moving average dengan 40 dan / atau 50 hari harus ditembus oleh harga.
- Perhatikan bahwa Anda dapat menggunakan moving average dengan menghubungkan harga tertinggi atau terendah. Biasanya, periode sideways dari moving average yang lebih besar akan menunjukkan ketika waktu sideways dari moving average dengan trend yang lebih kecil.
Kesimpulan
Panic selling secara alami menciptakan kesempatan kepada para trader untuk membuka posisi beli dengan lot yang lebih besar untuk mendapatkan keuntungan. Mereka yang tahu kapan akan terjadi panic selling berpotensi akan mendapatkan keuntungan lebih dari fase retracements atau pergerakan harga yang terjadi setelah itu.
Apakah Anda tertarik untuk memanfaatkannya? Pake demo account dulu deh…
Wow, fantastic blog format! How lengthy have you been running a
blog for? you made running a blog glance easy. The whole glance of your
site is magnificent, let alone the content!
You can see similar here dobry sklep