Daftar isi:
Sebagai trader forex, mata uang asing seperti dolar memang memiliki banyak dampak. Bahkan dalam dunia perdagangan pun, dolar dijadikan sebagai acuan untuk menilai suatu barang atau jasa. Lalu apa hubungannya dolar dengan performa saham forex? Simak artikel ini untuk memahami dampak dolar terhadap performa saham forex dan juga perbedaan .
Beberapa trader forex mengenalnya sebagai forex pairs atau kata lainnya adalah major pairs. Sebagai gambarannya, forex pairs seperti begini, dari EUR dengan USD, USD dengan JPY, atau mata uang negara lainnya. Forex pairs juga ada kaitannya dengan pairs minors. Namun sebaiknya mari kita berkenalan dengan perbedaan karakteristik major pairs maupun minor pairs.
Major pairs memiliki karakteristik spread yang kecil dan likuiditasnya relatif tinggi. Sementara karakteristik minor pairs, memiliki spread yang lebih lebar dan likuiditas tidak terlalu tinggi. Masih bingung? Jadi begini, Anda memiliki pairs minor yang populer, katakanlah seperti EUR dengan GBP, dan GBP/JPY. Nilai mata uang EUR dan USD dikenal sebagai pasangan valas yang memang memiliki nilai likuiditas yang tertinggi di dunia. Kemudian di posisi selanjutnya ada USD dengan JPY yang menjadi incaran para trader forex.
Nah, adanya beberapa faktor yang memengaruhi naik-turunnya suatu harga forex khususnya USD pada perdagangan forex. Apa saja ya yang memengaruhi performa saham forex khususnya nilai dolar? Simak artikel ini hingga tuntas biar Anda jadi tahu apa yang sebaiknya dilakukan saat nilai Dolar menguat maupun melemah.
Melihat data ekonomi dunia
Sebagai salah satu unsur dalam trading, pergerakan nilai dolar dalam pasar modal memainkan peran penting. Maka Anda perlu melihat Data Ekonomi yang ada di pasar modal. Data ekonomi yang dimaksud adalah kaitan dengan major pairs dan minor pairs. Sebagai trader, Anda perlu rajin-rajin mengumpulkan Data Ekonomi apalagi yang berkaitan dengan pasangan mata uang bisa mayor maupun minor. Data akan selalu berubah dari waktu ke waktu dan ada informasi penting yang memengaruhi perkembangan ekonomi suatu negara. Salah satunya adalah inflasi, data ini menjadi amat berguna bagi para trader forex sebagai analisis pasar, pengambilan keputusan, dan kemungkinan seperti open position.
Inflasi seperti yang kita ketahui adalah sebuah fenomena ekonomi yang mana menjadikan nilai tukar uang bisa saja terapresiasi (meningkat) maupun terdepresiasi (menurun). Saat mata uang menjadi naik, itu memberikan tanda nilai mata uang negara tersebut bisa dibilang inflasi yang cukup rendah. Saat terapresiasi, nilai produk di negara tersebut menjadi bersaing alias kompetitif di perdagangan internasional. Akhirnya berdampak pada ekspor dan permintaan nilai mata uang tersebut menjadi meningkat. Sebaliknya, saat mengalami depresi negara akan menjadi kesulitan bersaing dengan negara-negara lainnya.
Mari kita berkenalan lebih dalam mengenai data ekonomi dunia dan juga pengaruhnya terhadap Dolar apa saja, mulai dari Balance of Payment naik, akhirnya berdampak dolar menguat, penjualan mobil meningkat sehingga banyak eksportir yang menjual mobil dan Dolar pun meningkat. Biaya hidup juga memiliki dampak luar biasa terhadap nilai Dolar. Ada juga Sistem Ekonomi Moneter yang juga naik dan Dolar pun naik.
Komoditas Minyak Mentah Juga Memengaruhi Nilai Dolar
Sebagai negara dengan pengguna mesin motor terbesar, Amerika sering menggunakan bahan bakar berbahan minyak sebagai sumber energi. Saat harga minyak mentah mengalami kenaikan tentu ini akan memberikan dampak pada nilai Dolar. Dolar akan melemah karena adanya Ketika terjadi kenaikan harga minyak mentah dunia maka nilai mata uang USD akan melemah, karena beban konsumsi minyak Amerika akan meningkat seiring dengan neraca perdagangan yang negatif. Ini menjadi penting, sebab USD memiliki nilai major pairs dengan mata uang lain seperti AUD/USD, EUR/USD, GBP/USD, dan NZD/USD akan menguat. Hal ini berbanding terbalik dengan pasangan pair USD/JPY, USD/CHF yang semakin melemah.
Kembali ke dalam dunia trading forex, perkembangan mata uang sangat dipengaruhi dengan harga komoditas dan juga indeks. Minyak mentah atau crude oil menjadi komoditas yang tidak dielakkan dan selalu dibutuhkan. Perkembangan mata uang dalam trading forex sangat dipengaruhi oleh harga komoditas dan indeks. Bila diperhatikan, minyak mentah memiliki beberapa komposisi seperti karbondioksida (CO2) 83%-87%, Hidrogen (H2) 10%-14%, Nitrogen (N2) 0,1 %-2%, Oksigen (O2) 0,1 %- 1,5 %, Belerang (S) 0.5%-6% dan logam lain <1000ppm. Minyak mentah ini akhirnya diubah menjadi bahan bakar sehari-hari mulai dari solar, avtur, bahan pemanas bumi, cairan gas, dan kebutuhan lainnya. Mengingat dalam pengiriman seperti bahan baku juga membutuhkan minyak atau bensin.
Harga emas hingga saat ini mendominasi pasar modal forex
Sebagai perhiasan, emas juga bisa digunakan sebagai salah satu cara investasi. Emas menjadi salah satu cara investasi tradisional yang masih digemari oleh beberapa orang. Terlepas dari gendernya, laki-laki atau perempuan, emas masih digandrungi. Lalu kaitannya apa dengan Dolar?
Menurut Bretton Woods, emas bisa digunakan sebagai satuan nilai standar nilai mata uang dan diberi tanda XAU berdasarkan ISO. Sebagai salah satu unsur mineral murni, emas memiliki kemurnian yang setara 24 karat. Ketika kenaikan dan penurunan harga emas berdasarkan permintaan dan tersedianya emas di dunia. Sebagai gambarnya, saat emas mengalami kenaikan harga ini berakibat pada cadangan emas semakin terbatas. Negeri Paman Sam ini adalah negara yang berani membanderol emas sebesar $20,67 per troy ons ($664,56/kg). Lambat laun, naik menjadi $35 per troy pns atau setara dengan $1125,27/kg. Pada suatu titik, tepatnya 1961, di mana Amerika dan Eropa akhir membuatt suatu lonjakan besar hingga saat ini, emas menjadi nilai komoditas terbesar di negara Amerika setelah minyak. Jadi tidak mengherankan harga emas dunia bisa berdampak pada Dolar.
Situasi Politik Amerika
Sebagai negara yang menjadi acuan dalam pemerintahan politik dunia, situasi politik di Amerika Serikat juga sangat amat berpengaruh khususnya pada nilai mata uang Dolar. Mulai dari krisis ekonomi, pemilihan Presiden, atau kejadian politik seperti perang atau serangan terorisme. Mengingat negara Amerika yang cukup kompleks dan pelik, ini juga berarti bahwa pemerintah Amerika perlu dengan tegas mengambil keputusan kebijakan ekonomi. Belum lagi adanya investor yang menarik diri ketika situasi politiknya yang memanas. Saat situasi politik sudah mulai mereda dan investor mulai kembali ke Amerika Serikat, tentu ini membuat nilai Dolar akhirnya menguat.
Mari kita kilas balik pada peristiwa besar seperti Pemilu Presiden Amerika Serikat. Saat pemilihan Presiden Amerika Serikat tahun 2016, Joe Biden mencalonkan diri dan bersaing dengan petahana, Donald Trump. Setelah kurang dari tiga minggu Biden mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat, ada salah satu ahli yang memprediksi bahwa berdampak pada perdagangan dan juga Dolar. Beliau adalah Nathan Sheets, seorang ahli ekonomi di PGIM Fixed Income dan mantan Wakil Menteri Urusan Internasional pada masa Kepresidenan Barack Obama.
Mengutip dari CNBC, Sheets mengungkapkan bahwa Biden memfokuskan pada pembentukan ulang dari World Trade Organization dan memimpin upaya terkoordinasi untuk menangani praktik perdagangan Cina. Sementara Trup menggunakan tarif sebagai gada, Sheets juga melanjutkan bahwa Biden lebih cocok untuk membangun konsensus internasional tetapi Trump malah mengumumkan perang dengan Cina.
Lebih lanjut lagi, Sheets juga menambahkan pada di satu sisi, nilai Dolar yang menguat merupakan sinyal sebagai kepercayaan diri pasar di Amerika Serikat yang artinya juga memberikan angin segar pada dunia. Fenomena di atas menjadi salah satu tanda sebagai bahwa peristiwa politik di Amerika Serikat menjadi salah satu faktor yang berpengaruh pada nilai Dolar.
Ini menandakan juga bahwa Presiden Amerika Serikat juga memberikan dampak yang besar bagi pertumbuhan ekonomi dan juga keberlangsungan hidup para investor. Calon Presiden Amerika Serikat pastinya sudah memberikan rancangan dan juga janji demi masa depan perekonomian. Ketidakpastian selama masa kampanye ini membuat para investor menjadi maju mundur. Bagi investor, khususnya yang jangka panjang, hal ini justru mencemaskan karena adanya fluktuasi dan mengalami perubahan yang sangat signifikan. Makanya Anda perlu untuk melihat situasi politik di Amerika Serikat karena sangat berpengaruh.
Jumlah Utang Suatu Negara
Perlu digarisbawahi, bahwa ketika suatu negara memiliki nilai utang yang begitu besar ini juga mengkhawatirkan. Semakin tinggi utang tersebut, secara langsung akan membuat para investor menjadi ragu dan takut untuk berinvestasi di negara tersebut. Mengapa takut dan cemas? Investor memiliki rasa kekhawatiran ketika negara memiliki utang yang besar dan berakibat “gagal bayar”. Utang negara menjadi salah satu tanda yang signifikan dalam depresiasi ekonomi, namun hal ini juga bisa pertanda bahwa pertumbuhan ekonomi di negara itu juga terbilang pesat.
Pertumbuhan ekonomi yang pesat juga sering dilirik oleh para investor. Salah satu penyebab utang negara bisa tinggi karena adanya pembangunan atau pengembangan infrastruktur. Ketika infrastruktur menjadi lebih baik, harapannya perputaran ekonomi menjadi lebih cepat dan sehat. Ini menjadi hal yang sangat unik ketika investor ingin berinvestasi di negara yang infrastrukturnya maju dan modern. Tidak hanya di Amerika Serikat, kebanyakan investor juga tertarik pada negara-negara maju yang mengedepankan infrastruktur sebagai salah satu aspek perekonomian di negaranya.
Lalu, ketika kita tahu beberapa penyebab nilai Dolar yang naik dan turun yang pastinya berdampak pada trading forex, apa saja yang perlu Anda lakukan?
Inilah yang dilakukan saat nilai Dolar melemah
Saat resesi 2023 mulai digaungkan, nilai Dolar juga dikabarkan bakal merosot dan ini mengkhawatirkan para investor yang artinya memberikan dampak inflasi. Maka dari itu, Anda perlu menyiasati untuk tetap profit dalam trading meski Dolar merosot atau pun naik. Nah, Anda bisa memanfaatkan peluang atau mungkin Anda bisa selamat ketika nilai Dolar mengalami penurunan Anda bisa melakukan ini:
Mengambil Profit Penurunan Dolar
Mungkin ini terdengar seperti gurauan semata, namun Anda tetap bisa menggunakan kesempatan untuk menggali profit sebisa mungkin. Misalnya Anda memanfaatkan pergerakan mata uang dalam jangka pendek dengan cara berinvestasi dalam mata uang yang Anda yakini akan menunjukkan potensi terbesar terhadap dolar selama jangka waktu investasi Anda. Anda dapat berinvestasi langsung dalam mata uang, keranjang mata uang, atau dana yang diperdagangkan di bursa (ETF).
Sementara untuk strategi jangka panjang, berinvestasi dalam indeks pasar saham seperti di negara-negara yang Anda yakini akan mengalami apresiasi atau berinvestasi dalam dana kekayaan negara, yang merupakan salah satu upaya yang digunakan pemerintah untuk memperdagangkan mata uang dan dapat memberikan eksposur terhadap penguatan mata uang.
Apabila Anda sebagai Sebagai investor non-AS, membeli aset di Amerika Serikat, khususnya aset berwujud, seperti properti, sangatlah murah selama periode jatuhnya nilai Dolar. Karena mata uang asing dapat membeli lebih banyak aset daripada dolar AS yang dapat dibeli di Amerika Serikat, orang asing memiliki keunggulan daya beli.
Terakhir, seorang investor dapat memperoleh profit dari jatuhnya dolar AS melalui pembelian komoditas atau perusahaan yang mendukung atau berpartisipasi dalam eksplorasi, produksi, atau transportasi komoditas.
Menggunakan Bottom Line
Tentu Anda tak bisa memprediksi lamanya depresiasi Dolar AS. Karena adanya banyak banyak faktor yang memengaruhi nilai mata uang. Walau begitu, Anda sebaiknya perlu memahami tentang investasi memberikan peluang untuk mendapatkan keuntungan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Berinvestasi pada eksportir A.S., aset berwujud (orang asing yang membeli real estate atau komoditas A.S.), dan apresiasi mata uang atau pasar saham memberikan dasar untuk mendapatkan keuntungan dari jatuhnya dolar A.S.
Secara sederhana, Dolar yang mengalami depresiasi akan menguntungkan namun hal ini tak selamanya. Meski durasinya bisa saja singkat, cepat maupun lama, dan panjang, tentu ANda sebagai trader perlu memahami ini.
Kesimpulannya adalah ketika Dolar menguat itu menjadi pertanda bahwa ekonomi menjadi lebih sehat (khususnya di negara Amerika) dibanding negara lainnya. Nilai Dolar yang menguat bisa saja merugikan saham perusahan Amerika yang bekerja secara internasional dan membantu saham perusahaan yang mengekspor produk ke Amerika Serikat.
Dolar yang menguat akhirnya berimbas pada barang impor lebih murah bagi warga Amerika Serikat. Bisa mengurangi dampak inflasi tinggi di Amerika Serikat, namun juga hal-hal yang masih dinilai mahal seperti makanan dan pasokan dan energi yang kenaikan harganya paling memukul rumah tangga diproduksi di AS daripada diimpor. Kekusutan rantai pasokan yang berkelanjutan masih cenderung memengaruhi harga barang-barang buatan luar negeri setidaknya sebesar nilai mata uang.
Dalam kondisi Dolar entah menguat atau melemah, seorang trader juga wajib dengan bijak mengambil keputusan. Jangan sampai, ketika kondisi Dolar sedang tidak stabil, Anda justru terkecoh dan juga malah tidak mendapatkan profit yang diinginkan. Bisa disimpulkan bahwa faktor-faktor mulai dari situasi politik, naiknya harga emas, naiknya harga minyak, juga sangat berpengaruh pada nilai Dolar. Nah, Anda sekarang sudah mulai paham apa saja yang menjadi penyebab nilai dolar terhadap performa saham forex.
Dolar memang berperan penting baik dalam perekonomian dan juga trading. Buat Anda yang ingin mempelajari trading dan juga mencari wawasan soal trading, FOREXimf sudah menyediakan di media sosial. FOREXimf sudah menjadi broker terpercaya mulai dari 2004, segera bergabung dan Anda bisa menggunakan akun demo untuk menyelami dunia trading. Yuk saatnya mulai melek dengan literasi trading dan juga ekonomi agar Anda bisa merasakan kebebasan finansial yang Anda harapkan!
Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me.