Belajar Forex Untuk Pemula : Di dalam dunia forex, ada jurang besar antara berdagang dan menganalisa.
Semua trader harus belajar untuk mengelola risiko jika mereka berharap untuk mendapatkan keuntungan secara konsisten.
Jadi, pertanyaan klasik yang sering muncul adalah mengapa beberapa trader secara konsisten dapat menghasilkan uang sementara yang lain kalah?
Perbedaan antara berdagang dan menganalisa
Banyak trader baru masuk ke pasar dengan latar belakang berbeda, ada dari bidang ekonomi, keuangan, atau mungkin politik. Tetapi salah satu kesalahan terbesar yang dimiliki seorang trader adalah mempunyai harapan bahwa ‘pasar sering salah dan harga harus dan pasti akan kembali lagi.”
Tetapi saat ini, mari kita persamakan persepsi kita bahwa pasar tidak mudah untuk ditebak, dan tidak peduli apa jenis analisa yang Anda gunakan ketika ada sejumlah informasi baru masuk ke pasar akan membuat satu kesamaan bahwa para trader dan pembuat harga tidak ingin kehilangan uang atau rugi dalam bertransaksi.
Pernyataan ini, akhirnya membuat bahwa analisa menjadi tidak berharga ? Tentu saja tidak, analisa hanya bagian menjadi seorang trader yang sukses. Analisa adalah cara untuk mendapatkan probabilitas dengan keuntungan dari sisi trader.
Contoh di bawah ini merupakan penggunaan manajemen resiko yang salah yang berpotensi akan menghancurkan persentase kemenangan dengan keberhasilan 70 %.
Bagaimana cara melakukan analisa perdagangan
Hal pertama, trader perlu mempunyai tujuan bahwa bertransaksi di pasar uang adalah untuk menghasilkan uang dengan potensi kerugian yang kecil.
Jadi berdasar fakta di atas, asumsi logis berikutnya adalah trader harus mampu mengontrol kerugian.
Jadi manajemen resiko tidak hanya sebagai preferensi atau gaya trading tetapi ini suatu keharusan mutlak untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang.
Ketika seorang mentor atau trader yang mempunyai pengalaman dengan jam terbang tinggi menjelaskan manajemen resiko, jarang sekali seorang trader siap untuk berdiri dari kursi mereka dengan pergi dan mengelola resiko transaksi. Kebanyakan orang atau trader hanya ingin mendengar tentang strategi open posisi, dan metode analisa untuk mencoba mendapatkan peluang keuntungan yang paling besar. Pernyataan di atas, tidak salah….
Ketika seorang trader belajar untuk mengelola resiko, maka akan banyak pekerjaan tambahan yang harus dilakukan. Kebutuhan pertama yang harus dilakukan adalah mengamati manajemen resiko yang tepat karena perdagangan bukan hanya ‘menebak’ dan ‘berharap’.
Perdagangan yang menguntungkan adalah menerapkan analisa sementara pengelolaan resiko harus tepat sehingga kerugian dapat dikurangi dan keuntungan dapat dimaksimalkan (baca mengenai manajemen resiko).
Bagaimana seseorang mulai menggunakan manajemen resiko ‘tepat’?
Sebagai manusia, kita sering mengikuti insting atau ‘perasaan.” Tapi dalam perdagangan, kita harus menempatkan strategi yang sesuai dan tetap fokus pada jenis resiko yang lebih kecil dan reward yang lebih tinggi.
Cara untuk memperbaiki perdagangan dengan manajemen resiko tepat adalah dengan menetapkan batas kerugian dan batas keuntungan pada setiap perdagangan dengan minimum risk reward ratio 1:1.
Sayangnya, manajemen risiko tidak sesederhana hanya dengan menetapkan level stop dan pengaturan batas. Jika seorang trader mengambil posisi yang terlalu besar yang relatif terhadap ukuran account mereka, bahkan jika menggunakan rasio resiko 1:2 atau 1:3 akan membuat kesempatan perdagangan akan gagal.
Yang berikutnya, jangan pernah menempatkan semua telur dalam satu keranjang dan sadari bahwa dampak dari penggunaan leverage yang besar dapat membawa potensi kerugian.
Dan pastikan dalam hati anda bahwa strategi Holy Grail (strategi yang tidak mungkin rugi) tidak ada dan yang terbaik yang dapat Anda lakukan adalah melihat dan menggunakan pendekatan strategi yang cocok dengan kondisi pasar.
Thanks for sharing. I read many of your blog posts, cool, your blog is very good.
Your article helped me a lot, is there any more related content? Thanks!