Menurut Horizon Waktu Trading, Kamu Tipe Trader Forex yang Mana?

tipe trader forex

BelajarForex.guru – Trading forex merupakan aktivitas memperdagangkan mata uang asing. Tujuannya adalah untuk meraih keuntungan semaksimal mungkin dari selisih antara harga jual dan harga beli, sehingga naik-turunnya harga mata uang akan sangat memengaruhi potensi keuntungan tersebut. Pihak yang menjalankan trading sendiri disebut dengan trader. Tipe trader forex ini bisa dibagi ke dalam sejumlah kategori, salah satunya menurut horizon waktu.

Secara garis besar, horizon waktu merujuk pada perkiraan durasi waktu trading yang akan dipegang oleh trader. Trader forex dalam kategori ini biasanya ditentukan dari apakah trading mereka bertujuan untuk jangka pendek atau panjang, apakah mereka cenderung menyukai gaya yang buru-buru atau santai, dan apakah waktu yang dimiliki sempit atau luang untuk menjalankan trading dan memantau pergerakannya.

Tiap trader forex memiliki kepribadian, kemampuan, dan preferensi yang tidak sama dalam melakukan trading. Memahami tipe trader yang sesuai bisa meningkatkan kelebihan dan memperbaiki kekurangan kamu, bahkan menerapkan tipe trader yang cocok dengan karakteristik pribadi ini dapat berpengaruh pada performa trading. Berikut ada beberapa tipe trader forex menurut horizon waktunya, kira-kira masuk tipe yang mana?

1. Scalping Trader

Trading yang dijalankan dalam waktu super singkat dikenal dengan istilah scalping. Adapun sebutan buat trader forex yang melakukan tipe trading satu ini yaitu scalping trader atau scalper. Aktivitas jual-beli dengan cara scalping berlangsung kilat selama sekian menit sampai sekian detik saja. Para scalper harus betul-betul memantau pergerakan harga pasar lewat pola yang terlihat pada grafik perdagangan supaya bisa memperkirakan harga secara cepat.

Waktu transaksi yang singkat membuat frekuensi scalping ini bisa sangat sering atau aktif. Posisi transaksi dibuka maupun ditutup dalam hitungan menit hingga detik. Dengan scalping, scalper berusaha meraih keuntungan lewat jual-beli bervolume tinggi walaupun perubahan harganya kecil. Scalping bisa dibilang suatu usaha untuk meraup keuntungan cepat walau sedikit secara konsisten.

Seorang scalper harus bijak menyesuaikan modal yang bakal dibutuhkan untuk scalping. Kenapa begitu? sebab ada biaya yang perlu dikeluarkan setiap melakukan transaksi forex dengan membuka posisi buy maupun sell. Terlebih jika dalam satu waktu seorang scalper punya banyak transaksi. Di samping adanya ketentuan spread, sekian jumlah dari modal yang dimiliki scalper boleh jadi digunakan untuk biaya komisi, swap, atau lainnya.

Selain itu, penting bagi scalper yang waktu trading-nya pendek buat memahami analisis teknikal. Analisis tersebut sangat cocok dengan singkatnya durasi scalper dibandingkan dengan analisis fundamental yang menghabiskan waktu lama. Keuntungan yang bisa didapat scalper berkejaran dengan momentum. Oleh sebab itu, scalper harus mempunyai konsentrasi dan ketelitian yang tinggi, serta jago mengambil keputusan cepat.

Dalam aktivitas scalping, scalper memang bisa cepat meraih potensi keuntungan tanpa perlu berlama-lama menganalisis pergerakan harga dan memerlukan waktu panjang untuk memprediksi. Namun yang bisa menjadi tantangan dan perlu disiapkan adalah kemungkinan transaksinya perlu biaya tinggi, berisiko melakukan overtrading, juga mengalami stres karena aktivitas trading-nya berlangsung cepat sekali.

2. Day Trading Trader

Day trading yang disebut juga intraday trading dilakukan dengan melangsungkan pembelian serta penjualan hanya dalam sehari. Day trader berupaya meraup keuntungan dari pergerakan harga harian. Trading dijalankan dalam kisaran sekian menit sampai sekian jam yang batas maksimalnya adalah 24 jam. Pada forex, biasanya trading dilakukan pada jam sibuk seperti saat sesi London dan Newyork dibuka.

Sebelum pasar ditutup, day trader biasanya lebih dulu mengakhiri posisi yang dibukanya. Hal tersebut dilakukan agar terhindar dari kemungkinan fluktuasi harga tidak pasti pada malam hari. Jadi tujuan day trader memasuki pasar adalah untuk bisa keluar dari pasar sebelum sesinya pada hari itu berakhir. Dalam aktivitas day trading, trader forex mencari peluang keuntungan dari tren kecil dengan memakai indikator teknikal. 

Indikator tersebut memperkirakan pergerakan harga harian dan waktu untuk nasuk dan keluar menggunakan grafik yang real time. Perolehan keuntungan bisa diraih utamanya saat pergerakan harganya sedang bullish (menaik) atau saat bearish (menurun). Ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran yang terjadi pada jangka pendek setiap harinya menjadi lahan mengambil keuntungan. 

Day trader bisa memakai sejumlah strategi untuk menjalankan day trading. Pertama, menggunakan time frame dengan hitungan menit atau jam untuk memantau fluktuasi harga. Kedua, memahami arah tren pasar di saat bullish (cocok untuk pembelian), bearish (cocok untuk penjualan), atau sideways (cocok untuk tidak bertransaksi dulu). Ketiga, menjalankan order dengan mempertimbangkan volatilitas juga likuiditas yang menguntungkan.

Saat volatilitas harga tinggi adalah waktu yang berpotensi menguntungkan day trader. Tetapi juga perlu likuiditas tinggi supaya transaksinya cepat tereksekusi dengan spread yang kecil. Seperti scalper, day trader pun menggunakan analisis teknikal. Pemantauan pergerakan harga dilakukan agar tahu kapan waktunya trader masuk dan keluar, pun perlu pengendalian emosi yang baik juga agar bijak menyikapi harga yang berlawanan dari prediksi.

3. Swing Trader

Kalau menpertahankan posisi dalam waktu berhari-hari sampai berminggu-minggu, itu dinamakan swing trading. Swing trader bisa meraup profit dari fluktuasi harga di periode waktu tersebut. Trader forex satu ini bisa memakai grafik yang dipantau beberapa kali dalam seminggu untuk menganalisa pergerakan harga. Tidak seperti scalper atau day trader yang setiap harinya memasuki pasar dan butuh data secara real time.

Timeframe para swing trader ini lebih lama dari day trader tapi lebih singkat dari trader jangka panjang. Swing trader tidak perlu nonstop mantengin pergerakan harga karena posisi bisa dibuka lalu ditinggalkan untuk beberapa waktu. Bisa saja memasuki pasar saat sesi perdagangan akan ditutup. Mereka memaksimalkan perubahan harga yang berpotensi menguntungkan dalam jangka menengah. 

Dibandingkan scalper maupun day trader, swing trader bisa disebut tidak begitu buru-buru meraup keuntungan. Di samping itu, fokus pada tren jangka menengah akan menggabungkan analisis teknikal ditambah fundamental untuk menganalisis pasar. Analisis teknikal dapat menentukan waktu entry (masuk) dan exit (keluar) sedangkan analisis fundamental untuk melihat gambaran besar trennya.

Walau trading-nya tidak begitu intens, tetap saja kemampuan pengelolaan risiko swing trader harus baik. Pergerakan harga bisa meningkat sewaktu-waktu selama durasi trading berjalan dan keuntungan tetap berusaha dioptimalkan pada posisi serta momentum yang pas dalam periode trading.Swing trader cenderung mengambil keputusan berdasarkan tren harga dengan indikator yang cukup sederhana supaya analisisnya bisa terhitung singkat. 

Di tahap entry, trader forex dapat memperhitungkan apakah trennya bullish, bearish, atau sideways. Kebanyakannya swing trader mulai bertransaksi saat momen breakout untuk meraih peluang keuntungan besar dari pergerakan harga yang singkat tapi signifikan. Di saat exit juga perlu mengetahui apakah harganya bakal terus meningkat atau berbalik arah supaya keuntungannya maksimal atau tidak merugi karena keluar saat harga menurun tajam.

4. Position Trader

Kalau bertanya tipe trader mana yang jangka waktu trading-nya paling panjang? ini adalah position trader. Tipe trader forex ini bisa memegang posisinya dari waktu berbulan-bulan sampai bertahun-tahun. Fluktuasi harga secara harian ataupun real time sudah bukan lagi perhatian mereka karena fokusnya pada pergerakan harga jangka panjang. Memang perlu kesiapan berkomitmen lama untuk position trader.

Daripada analisis teknikal, position trader memprioritaskan analisis fundamental untuk melihat tren pasar secara lebih besar. Tapi position trader juga bisa memakai analisis teknikal dengan grafik mingguan untuk mengetahui pergerakan harga tiap minggunya. Intinya, pemahaman mengenai ekonomi makro bisa mendukung kebutuhan position trader untuk memantau harga mata uang dalam jangka panjang.

Position trader baiknya punya modal cukup besar supaya siap mempertahankan posisi dalam waktu lama dan menghadapi potensi fluktuasi besar. Tipe ini bisa disebut trader yang melakukan buy and hold atau membeli dan menahan asetnya pada waktu panjang dan berupaya meraih peluang hasil yang menguntungkan di momen breakout.

Trader jangka panjang harus punya banyak pertimbangan dari jauh-jauh hari sebelum melakukan trading. Walau lebih fokus mengikuti update informasi seputar perekonomial global, mereka tidak intens berinteraksi dengan pasar. Selain memakai analisis fundamental dari ekonomi global, mereka juga menerima pendapat para ahli untuk mendukung kesuksesan trading-nya. Semua langkah perlu dikalkulasikan agar terjadi di waktu yang pas.

Kesimpulan: semisal trader cocok dengan trading yang berdurasi singkat, pergerakannya intens, punya waktu luang, dan ingin cepat serta sering dapat keuntungan, maka bisa sesuai dengan tipe scalper dan day trader. Kalau trader cocok dengan trading yang santai atau moderat, risikonya lebih minim, punya waktu sempit, dan ingin profit jangka menengah hingga panjang, berarti bisa tergolong tipe swing trader maupun position trader. 

Sebelum memutuskan ingin menjadi trader yang bagaimana, lebih baik pertimbangkan dulu kelebihan maupun risiko dari beberapa tipe trader di atas. Sesuaikanlah gaya trading berdasarkan selera, kemampuan, dan kebutuhan supaya tidak berujung menyulitkan diri sendiri. Raup peluang keuntungan secara maksimal dengan cara bijak menentukan tipe trader mana yang paling cocok dengan kamu!