Daftar isi:

Keberlangsungan trading forex melibatkan banyak istilah di dalamnya. Seperti pada mekanisme, analisis pasar, strategi, juga manajemen risiko trading forex. Jika tidak akrab dengan beragam istilah tersebut, trader pemula yang baru menekuni trading bisa salah pengertian hingga terkendala transaksinya. Supaya terhindar dari kebingungan, mulailah pahami istilah trading forex mendasar di bawah ini!
Broker
Pihak broker yaitu lembaga atau perusahaan penghubung transaksi jual-beli antara trader maupun investor dengan pasar keuangan. Melalui platform yang disediakan broker, pihak trader maupun investor dapat memperdagangkan saham, obligasi, forex (valuta asing), derivatif, kripto, properti, dan komoditas. Penghasilan broker diperoleh dari pembayaran transaksi dan bentuknya bisa berupa spread, komisi, ataupun biaya lainnya.
Currency Pairs
Istilah ini merujuk pada pasangan mata uang yang didagangkan di pasar forex. Mata uang yang diposisikan di awal memiliki sebutan base currency, adapun mata uang yang diposisikan setelahnya mempunyai sebutan quote currency. Terdapat tiga huruf inisial untuk menyimbolkan mata uang dari suatu negara atau wilayah. Misalnya mata uang wilayah Uni Eropa diwakili oleh kode EUR dan mata uang negara Amerika Serikat diwakili oleh kode USD.
Contoh posisi currency pairs bisa digambarkan dengan EUR/USD. Euro (EUR) menjadi mata uang dasar dan Dolar Ameria Serikat (USD) menjadi mata uang kutipan. Hal tersebut menunjukkan besaran jumlah mata uang kutipan yang diperlukan untuk membeli satu unit dari mata uang dasar. Semisal pada EUR/USD yang nilainya 1,0500, dibutuhkan 1,05 USD agar 1 unit EUR bisa terbeli.
Major Currency
Mata uang utama yang tingkat perdagangannya tertinggi di pasar forex disebut major currency. Mata uang ini mempunyai volume perdagangan serta likuiditas yang tinggi, serta datang dari wilayah dengan perekonomian yang stabil. Dalam transaksi pasangan major currency ada keterlibatan USD yang memang mendominasi transaksi penukaran mata uang, misalnya USD yang berpasangan dengan EUR, Pound Sterling (GBP), serta Dolar Australia (AUD).
Minor Currency
Sebutan minor currency disematkan untuk mata uang dari negara atau wilayah yang perekonomiannya lebih kecil daripada major currency. Tingkat likuiditas serta volume perdagangaannya juga tidak setinggi major currency. Pasangan minor currency tidak bersanding dengan USD, namun tetap ada keterlibatan mata uang utama lain. Contohnya Euro/Franc Swiss (EUR/CHF) dan Dolar Kanada/Yen Jepang (CAD/JPY).
Exotic Currency
Mata uang eksotis datang dari wilayah yang tingkat stabilitas ekonominya berada di bawah major dan minor currency. Harga mata uang eksotis dianggap tidak stabil akibat volatilitasnya tinggi. Jenis mata uang ini juga volume perdagangannya kecil atau sulit diperjualbelikan karena likuiditasnya rendah. Misalnya mata uang Rupiah Indonesia (IDR), Rupee India (INR), Lira Turki (TRY), dan lainnya.
Volatilitas dan Likuiditas
Volatilitas yakni perubahan harga tukar mata uang dalam suatu periode. Mata uang yang nilainya cepat berubah-ubah berarti volatilitasnya tinggi serta tidak stabil. Adapun likuiditas menunjukkan mudah-tidaknya pasangan mata uang dijualbelikan tanpa menimbulkan perubahan harga signifikan. Likuiditas yang tinggi menunjukkan bahwa mata uangnya gampang diperdagangkan.
Kurs
Dalam konteks forex, kurs menjadi istilah dari nilai tukar suatu pasangan mata uang. Kurs menunjukkan kebutuhan jumlah unit mata uang untuk pembelian mata uang lainnya. Kurs memiliki beberapa jenis seperti kurs tetap, kurs mengambang, serta kurs jual, beli, maupun tengah. Kurs mata uang bisa mengalami perubahan karena beragam faktor seperti perekonomian global, kebijakan moneter, kondisi politik, serta sentimen pasar.
Margin Level
Diartikan bahwa margin level adalah modal yang perlu disetorkan untuk jaminan membuka maupun mempertahankan posisi trading. Keberadaan margin memberi kesempatan trader untuk mengelola ukuran transaksi yang lebih besar dari modal melalui bantuan leverage. Bila saldo menurun di bawah margin minimum, trader akan mendapat peringatan margin call untuk menutup transaksi ataupun menambah dana transaksi.
Leverage
Sederhananya, leverage yaitu tawaran pinjaman dana dari pihak broker untuk trader. Keberadaan leverage ini membantu trader membuka transaksi dengan posisi yang lebih besar dibandingkan modal awalnya, juga memberi ekspektasi keuntungan lebih tinggi. Contohnya, dengan memakai leverage bernilai 1:100, trader yang awalnya hanya mempunyai margin sebesar 100 USD bisa membuka transaksi sejumlah 10.000 USD.
Lot
Istilah lot diartikan sebagai satuan unit mata uang yang diperijualbelikan pada trading forex. Standar ukuran lot dapat bermacam-macam, semisal satu lot reguler yang berjumlah 100.000 unit, satu lot mini yang berjumlah 10.000 unit, satu lot mikro yang berjumlah 1000 unit, dan satu lot nano yang berjumlah 100 unit. Semakin besar lot-nya semakin meningkat pula peluang keuntungan dan risiko kerugiannya.
Bid Price dan Ask Price
Harga bid berarti harga penawaran dari pembeli untuk membayar apa yang dibelinya, maka saat terjadi suatu penjualan, eksekusinya berada di harga bid. Adapun harga ask berarti harga permintaan yang ingin diterima oleh penjual saat melakukan penjualan, sehingga saat ada suatu pembelian, eksekusinya berada di harga ask. Istilah bid price serta ask price pada trading forex juga disebut dengan bid rate serta ask rate.
Spread
Singkatnya, spread yaitu perbedaan harga bid dan harga ask. Spread memperlihatkan selisih dari harga ask serta bid dalam transaksi pertukaran mata uang. Ukuran spread bisa menyempit ataupun melebar karena pengaruh jenis pasangan mata uang, tingkat likuiditas maupun volatilitas, sesi waktu jual-beli, dan kondisi beserta kebijakan ekonomi. Pihak broker juga dapat menentukan besaran spread yang dijadikan salah satu pemasukannya.
Pip
Istilah pip berupa akronim dari percentage in point atau price interest point. Pip dijadikan satuan unit paling kecil yang mengukur jumlah perubahan pada pergerakan harga pasangan mata uang. Jumlah pip dapat menunjukkan besaran keuntungan maupun kerugian suatu transaksi trading forex. Misalnya, bila trader membeli EUR/USD pada 1.1040 lalu menjualnya di 1.1100, maka trader meraup keuntungan sebesar 60 pips.
Posisi Long dan Posisi Short
Posisi long juga posisi short dijadikan acuan posisi bertransaksi. Posisi long artinya trader membeli pasangan mata uang tertentu karena memprediksi harganya akan naik. Posisi short artinya trader menjual pasangan mata uang tertentu karena memperkirakan harganya akan turun. Konsep ata uang yang berpasangan ini membuat posisi long serta posisi short terjadi otomatis di mata uang dasar dan mata uang kutipannya.
Misalnya saat posisi long pada GBP/USD dibuka, berarti trader ingin membeli Pound Sterling serta menjual Dolar Amerika Serikat. Bila nilai GBP/USD naik sesuai prediksi, trader bisa memeroleh keuntungan dengan menjual GBP/USD di harga yang lebih tinggi. Saat membuka posisi short, trader ingin menjual GBP dan membeli USD. Jika nilai GBP/USD menurun sesuai perkiraan, trader bisa meraup profit dari pembelian GBP/USD yang harganya lebih rendah.
Bullish dan Bearish
Istilah bullish maupun bearish berkenaan dengan kondisi dari pasar forex. Kondisi bullish berarti pergerakan tren pasar sedang mengarah ke atas atau mengalami kenaikan. Para trader optimis harga akan lebih meningkat sehingga membuka posisi transaksi beli atau long. Adapun kondisi bearish berarti pergerakan tren pasar sedang mengarah ke bawah atau terjadi penurunan. Dalam kondisi ini para trader akan membuka posisi jual atau short.
Cut Loss dan Stop Loss
Bagian dari aksi manajemen risiko adalah upaya cut loss ataupun stop loss. Keduanya merupakan perintah trader ke pihak broker agar mencegah atau meminimalkan kerugian saat nilai dari pasangan mata uang yang ditransaksikan bergerak di luar ekspektasi. Perintah cut loss dilakukan manual dengan mempertimbangkan kondisi pasar, sedangkan perintah stop loss dilakukan otomatis berdasarkan rencana awal.
Take Profit
Potensi keuntungan pada trading juga bisa dibatasi agar keuntungan dapat terealisasi sesuai keinginan, serta mencegah terwujudnya potensi kerugian kalau harga berlainan dengan harapan. Hal itu lah yang menjadi alasan adanya perintah take profit. Perintah tersebut disampaikan trader kepada pihak broker agar transaksi ditutup saat nilai pasangan mata uang sudah mencapai keuntungan tertentu.
Pending Order
Selaku trader, Anda tentu bisa melakukan pending order untuk menetapkan transaksi trading agar tereksekusi pada suatu harga tertentu. Dua jenis pending order yaitu limit order serta stop order. Gunakan limit order ketika Anda ingin pembelian ataupun penjualan yang harganya lebih baik dari harga sekarang. Jalankan stop order saat Anda ingin harga yang lebih tinggi ataupun lebih rendah dibanding harga sekarang.
Analisis Teknikal dan Fundamental
Setiap transaksi trading memerlukan analisis supaya pergerakan harganya dapat diperkirakan. Analisis teknikal cocok untuk trading jangka pendek. Caranya dapat dilakukan dengan memahami arah atau tren pasar melalui grafik atau pola historis pergerakan harga. Sementara itu, analisis fundamental cocok untuk trading jangka panjang. Caranya dapat dilakukan dengan memahami kebijakan ekonomi, suku bunga, inflasi, serta isu politik global.
Risk to Reward Ratio
Istilah ini berbicara mengenai rasio dari perbandingan potensi kerugian dan potensi keuntungan transaksi trading. Risiko merupakan jarak dari harga masuk ke stop loss, sedangkan keuntungan yaitu jarak dari harga masuk ke target profit. Agar bisa impas maupun untung, perbandingan risk dan reward harus sebesar 1:1, 1:2, 1:3, dan seterusnya. Jika mempunyai risiko sebesar 10 USD, maka minimal imbalah yang diraup mulai dari 10 USD hingga lebih.
Kegiatan trading memang mengharuskan para pelakunya untuk banyak memahami beragam istilah penting dan berguna untuk melancarkan proses transaksi. Oleh sebab itu, ayo mulai pelajari sejumlah istilah trading forex mendasar dan teruslah perluas pengetahuan mengenai seluk beluk trading. Semoga trading yang Anda lakukan bisa berjalan dengan lancar tanpa terkendala pemahaman istilah!