Apa itu Bearish dan Bullish dalam Trading Forex?

Apa itu Bearish dan Bullish

Bagi orang yang baru terjun ke dunia pasar modal pasti sudah sering mendengar istilah-istilah baru. Mulai dari akuisisi, obligasi, buy back, capital gain, dan semacamnya. Namun kali ini kita tidak akan membahas itu, sebagai investor pemula sebaiknya Anda perlu mengetahui soal bearish dan bullish.  Istilah ini bisa dibilang bukan angin segar, menurut laman resmi OJK istilah ini ditemukan sudah ada 3 abad lalu. Lalu apa itu ya bearish dan bullish? 

Biar Anda semakin paham apa itu bearish dan bullish, kami sudah merangkumnya khusus untuk Anda mulai dari sejarah hingga antisipasinya bila terjadi bullish maupun bearish. Yuk, mari kita berkenalan secara singkat soal sejarahnya yang perlu Anda ketahui.

Sejarah Soal Bullish dan Bearish

Terdengar seperti binatang beruang dan banteng ya? Betul, kata bearish sering digambarkan dengan ilustrasi beruang sementara bullish dikaitkan dengan gambar banteng. Apa hubungannya dengan pasar modal dan investasi? Seperti yang diketahui, pasar saham itu memiliki nilai yang bisa naik dan juga turun, para investor percaya paling mudah menggambarkan kejadian ini lebih mudah dengan istilah bearish dan bullish.

Ini bukan karena suka-suka, namun ada penjelasan mengapa disebut bearish dan bullish. Secara singkat seekor beruang akan menyerang mangsanya menggunakan cakar yang tajam, sementara seekor banteng menggunakan tanduknya untuk menyerang. Apa kaitannya dengan investasi? Bukan dengan apa menyerangnya, melainkan dari mana arah datangnya. Cakaran beruang datang dari atas ke bawah sementara tanduk banteng dari bawah ke atas. Ada banyak fakta unik lainnya yang mungkin Anda temui dalam artikelnya.

Biar penjelasannya runtut dan tidak campur aduk, sebaiknya Anda mempelajarinya perlahan satu per satu. Mari kita dengan definisi bearish yang perlu Anda tahu:

Definisi Bearish dalam Pasar Modal

Mari kita tarik mundur sejenak, dalam suatu pasar modal pasti ada suatu keadaan yang bisa disebut dengan downtrend atau uptrend. Dalam kondisi downtrend, ini disebut dengan bearish. Kondisi ini sering membuat para investor cemas soal keadaan pasar modal. Seperti ilustrasi yang disebutkan, beruang mencakar mangsanya dari atas ke bawah, ini menandakan bahwa pasar sedang anjlok. Tak jarang juga investor merasa gelisah dan juga khawatir dengan situasi pasar yang demikian tak menentu. Bisa-bisa kondisinya semakin turun.

Kondisi ini diikuti dengan gejala mulai dari munculnya tingkat penawaran yang lebih besar daripada permintaan, menurunnya kepercayaan, dan pastinya harga yang merosot jatuh. Ini menjadi tantangan oleh investor dalam menjual aset saham karena kondisinya membuat sulit untuk diperdagangkan.

Balik ke sejarah awal mulanya istilah bearish muncul, ternyata juga praktik yang telah dilakukan sudah lama. Pada abad 18, banyak orang menjual kulit beruang sebagai upaya short selling berharap harga komoditasnya turun. Para penjual kulit beruang menjual aset mereka dengan cara membeli satu yang harganya lebih rendah dari harga jual untuk menciptakan sebuah profit.

Bearish memang membuat para investor mulai berhati-hati dalam membuat keputusan. Bearish ditandai dengan penurunan indeks pasar sebesar 20%, bukan angka yang kecil apalagi di situasi yang mulai resesi dan pandemi global.

Namun benarkah ini sebagai malapetaka dalam dunia investasi? Anda bisa temukan jawabannya di dalam artikel ini untuk mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan saat bearish maupun bullish.

Mengenal Bullish, Uptrend dalam Dunia Investasi

Setelah Anda mengetahui definisi bearish sekarang kita beralih pada istilah bullish. Bullish diambil dari  kata bull yang memiliki makna banteng. Berbeda dengan bearish, bullish ini memiliki makna yang positif dan disenangi oleh para investor, karena keadaan pasar modal yang meningkat. Seperti banteng yang menyerbu mangsanya dari bawah ke atas menggunakan tanduknya.

Kondisi uptrend ini sangat menguntung investor dalam pasar modal. Kebalikannya bearish, pasar menjadi optimis dan adanya peningkatan 20%. Biasanya, para investor mulai tenang dengan situasi bullish. Situasi seperti ini yang diharapkan oleh investor, namun sayangnya kondisi tidak bisa diperkirakan sampai kapan. Bullish ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor mulai dari kondisi ekonomi yang kuat, adanya PDB (Produk Domestik Bruto) yang juga ikut menguat, sektor usaha yang berkembang, nilai kepercayaan yang mulai tinggi, dan diringi dengan tren laba industri yang kian membaik.

Saat kondisi sedang bullish, trader sering dianjurkan untuk membeli saham karena harganya yang semakin melambung. Nilai yang semakin melesat, juga berarti memiliki cuan yang pesat juga. Logikanya begitu, namun trading juga erat kaitannya dengan nilai sering berubah-ubah. Maka penting bagi Anda untuk cara mengantisipasi bearish maupun bullish dalam pasar modal. 

Cara Mengantisipasi Bearish

Seperti yang kita tahu, bearish adalah kondisi di mana market menjadi turun dan membuat cemas para trader. Tapi bukan berarti situasi seperti ini akan mengancam trader, Anda tetap bisa bertahan walau situasi market tidak begitu bersahabat. Maka itu, Anda bisa menyimak beberapa langkah yang sebaiknya Anda agar tetap survive di tengah bearish market.

  1. Tetap Tenang dan Berkepala Dingin

    Pagi yang indah kemudian Anda mengecek market dan ternyata situasi market sedang mengalami bearish. Anda kemudian panik dan sedang gelisah bagaimana ke depannya. Situasi bearish market ini bikin Anda cemas, namun perlu digaris bawahi bahwa market itu pasti ada naik dan turunnya yang disebut dengan siklus. Tidak selamanya kondisi akan berada di bullish. Mari kita perdalam lagi soal kondisi business cycle ini. Bila Anda terlalu panik dan cemas yang dikhawatirkan adalah mengambil langkah yang keliru. 

    Perlu diingat, market akan perlahan naik dan akan kembali membaik. Ketika Anda sudah memahami soal business cycle, Anda lebih tenang dalam mengambil keputusan. Cemas saat bearish itu wajar tapi bukan berarti pasar akan turun terus. Berikan sedikit harapan dan tetap berkepala dingin saat mengambil langkah selanjutnya.

  2. Melawan Arus Itu Tidak Ada Gunanya

    Ibarat arus sungai yang deras dan Anda memilih melawannya justru membahayakan nyawa Anda. Dalam market begitu juga polanya, kalau Anda melawan arus bisa-bisa mengalami kerugian yang lebih banyak. Agar Anda tetap sustain dalam keuangan maka mulainya dengan mengaturnya dengan bijak. 

    Money management sangat diperlukan saat kondisi sedang bearish. Kurangi cash dalam portfolio Anda, kurangi lot pembelian saham, hal ini sudah mengurangi risiko yang Anda hadapi saat bearish. Namanya juga bearish, seperti beruang yang mencakar Anda, jadi perlu “senjata” yang perlu Anda siapkan.

  3. Pentingnya Trailing Stop dalam Bearish Market

    Anda sudah memiliki saham atau bahkan sudah memborong saham dalam jumlah yang cukup banyak? Sebaiknya jangan cepat-cepat dijual. seperti yang kita tahu market sedang bearish bukan berarti Anda harus menjual aset Anda. Catatan khusus untuk Anda, tidak semua saham juga ikut terjun bebas nilainya, masih ada beberapa saham yang bisa diselamatkan nilainya.

    Dari sini, Anda bisa mulai mengencangkan ikat pinggang, dengan cara tidak cut loss semua kepemilikan saham Anda. Lakukan trailing stop di beberapa kepemilikan saham Anda khususnya yang sudah beranjak naik. Upaya ini dilakukan agar modal yang Anda punya tidak langsung terjerumus anjloknya saham-saham tersebut.

    Mulai tetapkan level stop loss dan trailing stop namun bukan dengan cara sembarangan. Lakukan riset, analisis, dan memahami titik-titik krusial soal harga yang bertahan, naik atau malah terjun bebas. Mari pahami soal resistensi dan juga support dalam menentukan trailing stop dan stop loss

  4. Riset Arah Pergerakan Nilai

    Anda sebaiknya untuk mengetahui pergerakan nilai market. Tidak perlu menunggu kabar dari rekan melalui WhatsApp, media sosial, atau kabar lainnya.  Ketika market sudah turun sebanyak 20% sudah dipastikan ini adalah kondisi bearish. Kenali pergerakannya di awal mulai dari ciri-ciri, karakteristik, dan pergerakannya harganya.

    Mengutip dari teori Dow yang mengungkapkan adanya pergerakan harga yang terus berulang dan akhirnya menghasilkan pola-pola tertentu. Ketika Anda sudah mengetahui serta mempelajari pola tersebut, Anda bisa mempraktikkannya di kondisi market bearish, mulai kondisi Double Tops, Head & Shoulders, Double Bottom, dan juga Inverted Head & Shoulders yang paling populer di kondisi bearish

Lalu bagaimana saat terjadi Bullish dan apa saja langkah yang tepat untuk diambil? Mari kita analisa apa saja yang sebaiknya Anda lakukan ketika market sedang bullish.

  1. Lakukan moving average dan candlestick
    Sebagai trader atau investor, bullish menjadi momen yang diimpikan. Anda sebaiknya mempelajari strategi yang harus disiapkan pada saat trading bullish, investor dapat menggunakan moving average untuk mengetahui rata-rata pergerakan pasar dalam kurun waktu tertentu.Grafik moving average yang muncul pada chart akan menunjukkan kondisi pasar yang bullish. Nah, Anda bisa melihat tanda kondisi pasar yang berada di atas grafik moving average tersebut.Anda juga bisa menggunakan candlestick sebagai alternatif melihat pasar yang sedang bullish. Apabila kondisi pasar sedang bullish, candlestick secara otomatis akan berubah menjadi warna hijau
  2. Tetap berpegang teguh pada kualitas portfolio AndaPada awal-awal bullish, Anda akan menemukan hal-hal baik dan, baik dan buruknya suatu perusahaan akan mulai menyatu dalam pasar . Selama bullish berkembang, Anda semakin melihat beberapa menjadi lebih selektif dalam menentukan pembelian, hanya ada beberapa orang yang bertahan pada nilai-nilai yang tinggi. Salah satu bal sederhana saat bullish adalah bergerak secara bertahap dan mementingkan kualitas dibanding kuantitas. Pergerasan Anda yang buat sebaiknya mengarah pada sekuritas pada pasar yang nilainya berkembang.
  3. Susun rencana finansial AndaBullish market menjadi kesempatan Anda dalam mengambil keuntungan, namun bukan berarti Anda menjadi sembrono dalam mengambil keputusan. Selalu susun anggaran atau rencana finansial Anda. Rancangan anggaran ini berkaitan dengan ekuitas, utang, emas, dan aset lainnya. Itu akan memastikan Anda secara otomatis mendapatkan keuntungan dengan penilaian yang lebih kaya dan memiliki likuiditas saat opsi yang lebih murah tersedia
  4. Teruslah mematangkan keuntungan AndaBagi investor atau trader, mengaduk keuntungan saat bullish terlihat menggiurkan. Betul, Anda bisa mendapatkan keuntungan secara berkala dengan investasi jangka panjang. Saat market sedang bullish, Anda pasti tergiur dan ada istilah “if it’s too good to be tru, then it’s not” bisa Anda terapkan. Sebaiknya Anda mengikuti prinsip pada market bullish, ambillah untung secara berkala daripada Anda mengambil keuntungan secara signifikan. Anda bisa membeli saham yang sama di level yang lebih tinggi.
  5. Berbicara pada advisor investasi terpercayaSepertinya ketika Anda masih bingung bagaimana menghadapi situasi bullish market, Anda bisa bertanya pada advisor terpercaya seperti FOREXimf. Advisor bisa membantu Anda memberikan insight lain seperti langkah apa yang Anda ambil atau saham-saham yang sebaiknya Anda jual, beli, atau pertahankan.
  6. Perbanyak opsi untuk mengurangi risiko yang terjadiDalam melakukan sesuatu, tentu sebaiknya kita memiliki Plan B, C, bahkan hingga Z. Hal ini dapat membuat Anda semakin bijak dalam mengambil keputusan khususnya dalam market bullish. Anda sebaiknya mempertimbangkan kerugian atau konsekuensi yang mungkin saja terjadi di luar rencana Anda. Sehingga semakin semangat dalam melakukan trading atau investasi. Semua ada di tangan Anda.
  7. Mempertahankan sebagian investasi Anda

    Anda tahu bahwa bullish market memberikan Anda keuntungan. Namun mempertahankan beberapa aset yang menurut Anda penting. Tentukan prioritas Anda saat berinvestasi.

Dalam market entah itu bearish atau bullish selalu ada yang memanfaatkan situasi ini. Misalnya seorang investor bullish yang dikenal juga dengan istilah bull meyakini kalau nilai yang turun dan meningkat secara drastis dalam beberapa waktu. Secara umum, bullish investor bereaksi akan ketakutan ketinggalan atau fear of missing out. Faktanya reaksi ini umumnya menggambarkan peran para investor atau keputusan beli-jual pada market.

Ketika Anda sudah memahami tujuan dan jangka panjang Anda, Anda bisa mengembangkan saham atau portofolio Anda yang milik. Ini membutuhkan pilihan investasi yang cocok untuk Anda seperti FOREXimf yang sudah terpercaya sejak 2004. Perhatikan persentase yang ada di saham Anda, khususnya untuk orang-orang yang ingin pensiun ingin berfokus pada saham yang mereka punyai.

Di sisi lain, bila Anda masih jauh dari kata pensiun, mungkin Anda bisa mulai menyelami dan belajar perlahan soal investasi dan trading. Pelajarilah dari risiko, konsekuensi, dan potensial yang mungkin bisa menguatkan dari waktu ke waktu. Anda mungkin berani trial and error, namun perlu diperhatikan juga konsekuensinya, jangan jatuh pada lubang yang sama ya!

Selama portfolio Anda semakin berkembang, sebaiknya Anda tidak melepasnya begitu saja. Sebaiknya Anda  menyeimbangkan segala investasi yang Anda miliki. Segala kebutuhan Anda berinvestasi datangnya dari hasil investasi Anda dari waktu ke waktu. 

Pada akhirnya tidak ada cara yang tepat untuk meyakinkan pergerakan entah besok bearish atau bullish. Yang Anda bisa adalah merawat saham Anda dengan cara yang kuat seperti tidak melakukan penjualan maupun pembelian berdasarkan emosi yang bisa membuat Anda rugi. Jangan sampai Anda menyesal di kemudian hari ya, perlu riset dan keputusan matang saat melakukan trading.

Ternyata dalam kondisi market entah itu bearish maupun bullish, sebaik-baiknya perlu memahami pergerakan pasar, langkah yang diambil, dan juga antisipasi dalam investasi. Bila Anda ingin belajar tentang investasi, trading forex, dan semacamnya, FOREXimf memiliki semuanya. Anda bisa belajar banyak hal yang sangat bermanfaat bila ingin mahir soal trading forex.

Anda bisa mengunjungi website kami dan media sosial Instagram untuk mendapatkan insight dan pengetahuan soal trading forex. Tetap semangat buat Anda yang ingin menjadi ahlinya investasi dan trading forex!