tweezer-bottom-candlestick

Belajar Forex : Steve Nison adalah orang yang mempopulerkan chart candlestick di Amerika. Salah satu pola candlestick yang diperkenalkan adalah tweezer bawah (bottom) dan tweezer atas (top). Tweezer dapat dilihat dengan bentuk yang berbeda, tetapi semuanya memiliki beberapa sifat yang sama. Pola ini kadang-kadang muncul pada titik balik pergerakan harga.

Dalam trading, chart candlestick dapat digunakan untuk keperluan analisis yang dapat mengindikasikan bahwa ada potensi pembalikan arah atau dapat digunakan dalam konteks yang lebih luas dari analisis pasar untuk memberikan sinyal perdagangan untuk pergerakan trend selanjutanya.

Orang Jepang telah menggunakan chart candlestick untuk perdagangan komoditas sejak abad ke-17 karena mereka dapat melihat secara visual untuk memantau pergerakan harga.

Tweezer

Tweezer terbentuk dengan body candlestick yang terlihat dari perbedaan antara harga pembukaan dan penutupan. Jika ada “shadow” pada tweezer di kedua ujung candle akan ditandai dengan harga tinggi dan rendah pada periode tersebut. Candle yang berwarna hitam atau merah berarti harga closing menutup ke arah bawah, sementara candle putih atau hijau menunjukkan harga closing ditutup dengan arah ke atas dan lebih tinggi daripada pembukaan.

Tweezer biasanya terletak di atas dan di bawah, mempunyai pola – pola yang mengindikasikan adanya pembalikan arah trend meskipun konteks yang lebih luas biasanya diperlukan candle tambahan untuk mengkonfirmasi sinyal.

Tweezer-Top

Pola tweezer di atas sering terjadi ketika ada dua candle tertinggi berada hampir persis di tingkat yang sama. Pola tweezer di bawah terjadi ketika ada dua candle terendah yang terjadi pada hampir di tingkat yang sama setelah penurunan.

Kriteria tambahan lain, biasanya candle pertama memiliki body yang besar (dilihat dari perbedaan harga pembukaan dan penutupan) tetapi candle kedua bisa hampir sama ukurannya.

tweezer-bottom-candlestick

Sebagai contoh, pada sebuah pola Tweezer di atas, candlestick pertama kemungkinan merupakan candle yang sangat kuat, dengan harga penutupan tinggi, sementara candle kedua mungkin doji (berbentuk silang).

Pola tweezer top atau pola tweezer bottom menunjukkan bahwa candle pertama berada dalam pergerakan kuat, sedangkan candle kedua merupakan candle sebaliknya yang membalikkan pergerakan sebelumnya dimana telah terjadi pergeseran momentum secara jangka pendek, dan trader harus mengenalnya.

Bearish Tweezer Top

Sebuah bearish Tweezer Top terjadi ketika pergerakan bullish telah membentuk  candle yang lebih tinggi, dan harga penutupan dekat pada harga tertinggi (tanda bullish). Namun pada candle kedua, merupakan candle dengan pola pembalikkan.

Bullish Tweezer Bottom

Sebaliknya, sebuah bullish tweezer bottom terjadi selama pergerakan downtrend ketika pasar bergerak bearish dan harga terus bergerak lebih rendah, dan biasanya candle ditutup pada dekat harga terendah (tanda bearish). Namun pada candle kedua, merupakan candle dengan pola pembalikkan.

Perlu di perhatikan

  1. Candle biasanya membentuk body dengan sama tinggi atau rendah (ini sangat penting).
  2. Formasi ini merupakan penurunan lanjutan atau pelanjutan pergerakan harga.
  3. Formasi tweezer tops cenderung akan membentuk dengan dua atau lebih candle.
  4. Formasi tambahan yang lebih baik adalah doji atau hammer yang membuat puncak kedua yang akan menambah sinyal yang menegaskan bahwa ada pergeseran pada pergerkaan pasar.

Tweezer adalah formasi yang digunakan oleh trader forex atau investor untuk mengetahui price action pergerakan harga yang cenderung mengikuti pola teknikal dari pergerakan sebelumnya. Hal ini akan membuat bahwa area support dan resistance akan terus diuji dan terus diuji. Disiplin yang ketat dan aturan manajemen risiko akan membantu setup ini meningkatkan kemampuan trader untuk bertransaksi.

Terapkan pola candlestick ini ke dalam demo account.

One thought on “Belajar Trading Forex : Pola Candlestick “Tweezers””

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *