Kenali Dasar-Dasar Investasi Forex untuk Pemula

investasi-forex

Dalam bidang investasi, terdapat beragam aset yang dipergunakan untuk meraih keuntungan. Selain saham, reksadana, obligasi, emas, maupun properti, instrumen investasi yang bisa dijadikan pilihan yaitu mata uang asing. Jenis investasi tersebut termasuk dalam aktivitas foreign exchange atau forex. Teruntuk pemula yang tertarik menekuni jenis investasi forex, ayo mulai pahami dasar-dasarnya!

Forex merupakan pertukaran mata uang dari berbagai negara dalam nilai tertentu. Dikenal juga dengan sebutan valas (valuta asing), forex dapat memenuhi kebutuhan transaksi lintas negara, menetapkan nilai tukar mata uang, meningkatkan investasi secara global, hingga menjaga stabilitas ekonomi. Transaksi forex dapat diakses secara elektronik melalui lembaga keuangan, jaringan bank, atau platform daring.

Konsep Investasi Forex

investasi-forex

Pada dasarnya, pasar forex mewadahi pembelian dan penjualan pasangan mata uang antarnegara. Forex hadir karena adanya kepentingan penyelesaian urusan keuangan yang membutuhkan mata uang asing, trading, hedging, arbitrase, investasi, serta diversifikasi portofolio. Nilai mata uang yang dipertukarkan ini bersifat dinamis sehingga dapat menimbulkan perbedaan antara harga beli dan harga jual.

Pasangan mata uang yang ramai diperjualbelikan antara lain Euro terhadap Dolar AS (EUR/USD), Dolar AS terhadap Yen Jepang (USD/JPY), Pound Sterling terhadap Dolar AS (GBP/USD), Dolar Australia terhadap Dolar AS (AUD/USD), Dolar AS terhadap Dolar Kanada (USD/CAD), serta Dolar AS terhadap Franc Swiss (USD/CHF). Nilai mata uang yang bersifat fluktuatif dapat menarik investor untuk meraup keuntungan dari investasi forex.

Misalnya, pada USD/JPY investor memprediksi Dolar AS akan menguat terhadap Jepang Yen. Investor membeli 10.000 USD saat per 1 USD masih bernilai 150,00 JPY, kemudian menjualnya saat per 1 USD naik menjadi 155,00 JPY sehingga pergerakan harganya mencapai 5,00 pips. Maka, keuntungan investor adalah 5,00 pips dikali 10.000 unit yaitu 50.000 JPY. Jika dikonversikan ke USD, keuntungan 50.000 JPY dibagi 155,00 yaitu 322,58 USD.

Adapula contoh saat investor mengalami kerugian karena salah perkiraan. Dalam EUR/USD, mulanya investor memprediksi nilai Euro bakal menguat terhadap Dolar AS, lalu 10.000 EUR pun dibeli dengan harga 1,1100 USD per 1 USD. Saat dijual, ternyata harga EUR menjadi 1,1050 USD. Terjadi pergerakan yang berlainan dengan prediksi yakni menurun sebanyak -0,005 lalu dikalikan 10.000 unit, kerugian pun bernilai 50 USD atau setara 45,25 EUR.

Sekilas investasi forex nampak sama dengan trading forex, namun terdapat perbedaan mendasar di antara keduanya. Dari segi tujuan, investasi forex menggantungkan peluang keuntungan pada pergerakan nilai mata uang dalam jangka panjang dari bulanan hingga tahunan. Berbeda dengan trading forex yang berkutat yang peluang keuntungannya dari fluktuasi nilai mata uang secara singkat seperti beberapa menit hingga hari.

Adapun strategi investasi forex menitikberatkan pada analisis fundamental. Investor menganalisis faktor ekonomi, sosial, dan politik untuk memahami perekonomian dan pergerakan nilai tukar mata uang. Sementara itu, trading forex menggunakan strategi analisis teknikal yang memokuskan trader untuk mengidentifikasi momentum dan sejarah data pasar dari grafik harga, tren pasar, support maupun resistance, serta volume perdagangan.

Kelebihan Investasi Forex

Pertama, mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi. Bursa forex terbuka dan terhubung secara global, pasar forex pun bisa diakses selama 24 jam dalam sehari serta 5 hari dari seminggu. Fleksibilitas jual-beli valas ini membuat uang lebih mudah dan lebih cepat untuk dicairkan. Agar transaksi mendatangkan keuntungan yang besar, investor harus memahami strategi investasi forex yang efisien termasuk perihal waktu.

Kedua, terbuka untuk modal kecil dan menyediakan leverage (dana pinjaman). Investasi forex berbeda dari instrumen investasi lain seperti saham atau properti yang memerlukan modal besar. Investor sudah dapat berinvestasi dengan modal kecil mulai dari 1 USD, namun rata-rata pemula berinvestasi sekitar 100 USD sampai 500 USD. Investor pun dapat memakai leverage jika tertarik mengendalikan posisi yang lebih besar.

Adanya fitur leverage ini memungkinkan investor untuk mengontrol dana yang lebih besar dibandingkan dana awal yang jumlahnya terbatas. Oleh sebab itu, investor tidak hanya bisa terlibat dalam bursa forex meski memiliki modal kecil, namun juga dapat membuka peluang keuntungan investasi yang lebih besar. Misalnya, jika ketetapan leverage 1:100, maka dengan modal 100 USD sudah bisa mengendalikan 10.000 USD.

Ketiga, biaya transaksi rendah. Perantara investor dengan pasar forex atau bisa disebut dengan broker menyediakan layanan transaksi berbiaya rendah. Biasanya, pembiayaan untuk broker dapat berasal dari komisi tambahan serta spread (selisih antara harga jual dan harga beli) yang relatif kecil. Investor tidak perlu khawatir jika pembayaran tersebut menyedot keuntungan yang diperoleh dari investasi dalam jumlah besar.

Keempat, tidak membutuhkan pembelian aset fisik. Investor hanya membeli dan menjual mata uang tanpa perlu memiliki bentuk fisiknya. Misalnya, jika yang dibeli adalah EUR/USD, maka yang diinvestasikan hanya pertukaran nilai mata uang Euro dan Dolar AS saja. Dibandingkan kepemilikan fisik suatu aset, transaksi forex fokus pada spekulasi perubahan nilai mata uang dan meraup keuntungan dari perubahan tersebut.

Kelima, menjadi pelindung aset. Saat terjadi inflasi, investor dapat menukarkan mata uang domestik dengan mata uang yang lebih stabil atau kuat. Adapun jika nilai aset pada mata uang tertentu diprediksi tidak menguntungkan, investor dapat melakukan hedging untuk menekan potensi kerugian. Juga, jika investor memiliki jenis investasi yang berbeda-beda, forex dapat menjadi diversifikasi portofolio untuk meminimalkan risiko kerugian dari jenis investasi lain.

Risiko Investasi Forex

Pertama, harus awas dengan cepatnya pergerakan harga mata uang. Nilai mata uang bersifat dinamis sehingga pergerakannya dapat terjadi secara fluktuatif. Harga mata uang bisa berubah-ubah karena faktor ekonomi, sosial, dan politik suatu negara hingga secara global. Banyak-tidaknya transaksi juga turut berpengaruh. Nilai mata uang dapat mengalami kenaikan saat banyak pembelian, sebaliknya, nilai mata uang dapat menurun jika banyak terjadi penjualan.

Tidak hanya soal volatilitas harga mata uang, penggunaan leverage juga dapat memperbesar risiko investasi forex. Hal tersebut memang menggiurkan untuk para investor forex yang mau memegang kendali dan mendapat keuntungan lebih besar. Namun, dana pinjaman ini harus dikelola dengan strategi yang benar agar tidak mengalami kerugian mencapai puluhan hingga ratusan kali lebih besar dari modal.

Kedua, perlu pemantauan aktif serta kemampuan mengendalikan emosi. Investor forex harus aktif mengawasi pergerakan mata uang. Perlu pengorbanan waktu juga pikiran yang cukup besar agar tidak lengah dalam memantau aktivitas forex. Pengendalian emosi yang baik juga diperlukan karena banyak yang membuat keputusan buruk dan merugikan akibat terpicu rasa takut dan serakah.

Ketiga, banyak potensi penipuan. Aktivitas forex biasanya dijalankan secara digital, dapat diakses oleh siapa saja, dan minim tatap muka. Meski pasar forex legal, investor harus tetap berhati-hati terhadap penipuan. Untuk menghindarinya, lakukan riset mengenai broker serta platform yang akan digunakan. Pilih broker yang menaati regulasi pihak otoritas serta memiliki reputasi yang baik, waspada jika dijanjikan keuntungan besar, dan pilih platform yang aman.

Setelah mengetahui konsep, kelebihan, serta risiko investasi forex, dapat diketahui bahwa transaksi forex selaras dengan prinsip high risk high gain. Keuntungan dan kerugian memiliki potensi yang sama besarnya dalam jenis investasi yang berisiko tinggi. Keuntungan besar bisa diraih secara singkat jika strateginya tepat, begitupun kerugian besar bisa terjadi secara singkat bila strateginya meleset.

Bagi newbie yang ingin berkecimpung di pasar forex, penting untuk memahami cara kerja investasi forex serta mempelajari manajemen risiko yang cermat. Hal tersebut diperlukan agar investor mampu membuat keputusan yang terukur dan membuka peluang sukses yang lebih besar dalam jangka waktu lama. Seiring dengan dinamisnya valuta asing, jangan berhenti untuk terus memperluas pengetahuan dan mengasah kemampuan berinvestasi.